Pages

Selasa, 18 Juni 2013

Indonesia dan rokok murah



Siapa yang tidak kenal dengan produk yang namanya rokok? Kakek nenek, bapak ibu, remaja, anak-anak, bahkan bayi di Indonesia mengetahui tembakau yang dibungkus apik ini. Tahukah anda bayi perokok terkenal seantero dunia? Aldi Rizal, bayi berkulit gelap berusia 2 tahun yang merokok hingga 40 batang per hari dengan disaksikan keuda orang tuanya.

Bukan hanya mengetahui rokok, setiap orang pun punya kebebasan membeli rokok sama seperti semua orang dari segala golongan umur bebas membeli tiket nonton meski berbeda dengan penggolongan usia yang dianjurkan, hanya saja LEBIH BEBAS. Harga rokok Indonesia bukan lagi terjangkau tapi sangat murah, bahkan LEBIH MURAH dari permen, bayangkan Rp 250 per batang. Mungkin mereka yang ingin berhenti merokok dan menghilangkan rasa asam di mulut akan berpikir ulang dan ulang untuk membeli rokok atau permen. Tingginya keterjangkauan mengakibatkan pertumbuhan konsumsi rokok di Indonesia dari 251 milliar di tahun 2009 menjadi 302 miliar di tahun 2012.

Investor Amerika Warren Buffet pernah menjelaskan bahwa rokok adalah produk yang sempurna, dapat dibuat dengan 1 sen dan dijual dengan harga 1 dollar, yang terutama adalah rokok mengakibatkan kecanduan. Sekarang kita mengerti kenapa para pemain industri rokok menentang hati nuraninya dan justru berjuang menjual racun bernama nikotin pada seluruh rakyat dunia. Karena kekayaan mereka didapat dengan membakar paru-paru dan menghabiskan jatah hidup orang-orang yang semestinya sehat hingga waktu yang lama.

Rokok adalah bom waktu yang dapat membunuh dengan waktu yang ditetapkan untuk berbeda pada setiap orang. Semestinya remaja perokok melihat bapak tua renta atau mereka yang kanker paru-paru  meminta supaya iklan rokok ditiadakan, karena hidup tidak lagi bisa maksimal setelah ada tumor dalam paru-paru, jantung dan bagian tubuh mereka, ketika merokok tak lagi nikmat karena setiap detik diisi dengan rasa sakit ataupun penyesalan.

Video: http://www.youtube.com/watch?v=mgk1MIHSnT4&sns=em
http://regional.kompas.com/read/2013/06/11/03450330/Tinggikan.Cukai.untuk.Tekan.Konsumsi.Rokok

0 komentar:

Posting Komentar