I love my mom, in my own way I respect her and care for her though she's not one of the most perfect moms in the world. My mom works almost all the time, securing herself (and maybe my siblings and my future) in her work (with a loving husband and kids in the background). She claims to be a responsible person and I do try to understand that living cost is getting her the way she is right now. I had times when I think my mother was not caring enough, but she is my mother and will always be. I do hope the best for her in every single breath she takes. We have a news this year, shocking and heartbreaking but later on trying to be grateful for it cause it's a reminder of how short life can be and how much time is left for us to stay in the bliss of having the whole family.
Dear God, on this day of celebrating early Christmas and expecting Your coming, please listen to my prayer for my beloved mother. Please let her stay true in You, live in Your plan, don't let her suffer in pain or desperation, and please take away all the bad C cells in her. I believe You alone are God and the Doctor of all doctors. Amen.
Minggu, 22 Desember 2013
Kamis, 03 Oktober 2013
Dampak Shutdown Amerika
Sungguh suatu berita mengejutkan yang datang dari negara adikuasa, Amerika Serikat. Sebagai seorang warga Indonesia, adalah suatu hal yang wajar mengetahui harga dolar AS cenderung berubah drastis belakangan ini, kurs USD per tanggal artikel ini ditulis adalah Rp11650. Krisis ekonomi AS adalah penyebab utamanya sementara keadaan politik dan ekonomi Indonesia adalah faktor pendukungnya.
Pagi ini, berita mengejutkan beredar dengan judul "Amerika shutdown". Shutdown di sini maksudnya menutup layanan pemerintah. Perdebatan panjang dan menuver politik dari Parlemen, Senat dan Gedung Putih gagal mencapai kata sepakat atas persoalan kebuntuan anggaran negara. Presiden AS, Barack Obama, menyatakan tidak akan membiarkan Partai Republik melemahkan undang-undang tentang jaminan kesehatan atau lebih dikenal sebagai Obamacare, sebagai syarat untuk membuka kembali layanan pemerintah. Lembaga federal AS memerintahkan shutdown anggaran yang diajukan Gedung Putih ditolak Kongres lantaran menabrak batas akhir pengajuan anggaran. Langkah ini merupakan yang pertama kalinya selama hampir dua dekade.
Dilansir dari New York Times, dampak shutdown bagi warga Amerika adalah sebanyak 800 ribu pegawai negara federal (Pentagon - kantor Kementerian Pertahanan AS) dirumahkan untuk sementara dan jutaan orang lainnya akan diminta bekerja tanpa dibayar, sebuah jumlah yang luar biasa. Selain itu, taman nasional, museum dan banyak bangunan juga ditutup atau tidak beroperasi. Sementara bagi dunia, efek yang dirasakan adalah harga minyak mentah global mengalami penurunan yang dikarenakan keraguan tentang kekuatan permintaan energi dari AS. Setelah penolakan anggaran rutin negara, Wakil Presiden Senior untuk Derivatif Energi, Andy Lebow mengatakan bahwa shutdown membuat permintaan bensin untuk komuter berkurang. Sejumlah analis tak dapat memprediksi berapa lama jangka waktu shutdown berlangsung sehingga mempengaruhi permintaan energi di AS.
Terkait militer AS, banyak hal akan terpengaruh mulai dari perbaikan kapal (perang) hingga latihan tempur. Militer AS akan dihadapkan pada masalah isu ketenagakerjaan lantaran tak bisa merekrut warga sipil yang sangat diperlukan keahliannya dalam memelihara logistik dan peralatan. Menteri pertahanan Chuck hagel memperingatkan abhwa shutdown memiliki dampak internasional untuk AS, berpotensi merusak kredibilitas di luar negeri serta memicu kecemasan di antara sekutu AS.
Sungguh suatu pilihan dan keputusan yang sulit bagi pengemban tanggung jawab presiden AS saat ini yaitu Barack Obama. Beliau mungkin akan dipandang negatif oleh banyak pejabat dan perwira tinggi militer yang frustasi dengan diputusnya sejumlah anggaran. Namun di satu sisi, beliau membela kepentingan kesejahteraan rakyat dan bahkan beranggapan bahwa partai Republik menyandera rakyat. Bila memang benar hanya perang suci ideologi yang sedang berlangsung di negara Paman Sam tersebut, sungguh besar dampak yang perlu ditanggung secara keseluruhan.
Referensi
http://www.tempo.co/read/news/2013/10/01/092518061/Anggaran-Buntu-Pemerintah-AS-Akhirnya-Shutdown
http://www.tempo.co/read/news/2013/10/02/090518346/Amerika-Shutdown-Harga-Minyak-Global-Turun
http://www.tempo.co/read/news/2013/10/02/116518343/Obama-Partai-Republik-Menyandera-Warga-Amerika
http://www.tempo.co/read/news/2013/10/02/116518493/Penutupan-Anggaran-Pengaruhi-Operasi-Militer-AS
Dilansir dari New York Times, dampak shutdown bagi warga Amerika adalah sebanyak 800 ribu pegawai negara federal (Pentagon - kantor Kementerian Pertahanan AS) dirumahkan untuk sementara dan jutaan orang lainnya akan diminta bekerja tanpa dibayar, sebuah jumlah yang luar biasa. Selain itu, taman nasional, museum dan banyak bangunan juga ditutup atau tidak beroperasi. Sementara bagi dunia, efek yang dirasakan adalah harga minyak mentah global mengalami penurunan yang dikarenakan keraguan tentang kekuatan permintaan energi dari AS. Setelah penolakan anggaran rutin negara, Wakil Presiden Senior untuk Derivatif Energi, Andy Lebow mengatakan bahwa shutdown membuat permintaan bensin untuk komuter berkurang. Sejumlah analis tak dapat memprediksi berapa lama jangka waktu shutdown berlangsung sehingga mempengaruhi permintaan energi di AS.
Terkait militer AS, banyak hal akan terpengaruh mulai dari perbaikan kapal (perang) hingga latihan tempur. Militer AS akan dihadapkan pada masalah isu ketenagakerjaan lantaran tak bisa merekrut warga sipil yang sangat diperlukan keahliannya dalam memelihara logistik dan peralatan. Menteri pertahanan Chuck hagel memperingatkan abhwa shutdown memiliki dampak internasional untuk AS, berpotensi merusak kredibilitas di luar negeri serta memicu kecemasan di antara sekutu AS.
Sungguh suatu pilihan dan keputusan yang sulit bagi pengemban tanggung jawab presiden AS saat ini yaitu Barack Obama. Beliau mungkin akan dipandang negatif oleh banyak pejabat dan perwira tinggi militer yang frustasi dengan diputusnya sejumlah anggaran. Namun di satu sisi, beliau membela kepentingan kesejahteraan rakyat dan bahkan beranggapan bahwa partai Republik menyandera rakyat. Bila memang benar hanya perang suci ideologi yang sedang berlangsung di negara Paman Sam tersebut, sungguh besar dampak yang perlu ditanggung secara keseluruhan.
Referensi
http://www.tempo.co/read/news/2013/10/01/092518061/Anggaran-Buntu-Pemerintah-AS-Akhirnya-Shutdown
http://www.tempo.co/read/news/2013/10/02/090518346/Amerika-Shutdown-Harga-Minyak-Global-Turun
http://www.tempo.co/read/news/2013/10/02/116518343/Obama-Partai-Republik-Menyandera-Warga-Amerika
http://www.tempo.co/read/news/2013/10/02/116518493/Penutupan-Anggaran-Pengaruhi-Operasi-Militer-AS
Label:
Experience,
Global
Jumat, 23 Agustus 2013
Miras dan Akibatnya
Miras atau minuman keras bisa dikatakan salah satu bagian gelap kehidupan masyarakat. Belakangan ini, masalah miras mulai menjadi sorotan publik dimulai dari operasi cipta kondisi yang dilakukan selama Lebaran.
Wakapolres Jakarta Utara, AKBP Jayadi, menunjukkan minuman keras hasil operasi cipta kondisi selama Ramadhan di halaman Mapolresto Jakarta Utara, Rabu (31/7/2013). Petugas menyita sebanyak 6.027 botol miras dan menahan 35 orang. Mereka melanggar Perda no 8 tahun 2007 tentang ketertiban umum
(Warta Kota/ Angga Bhagya Nugraha)
Tersiar kabar 20 orang terpaksa masuk RSUD Majalengka dan tujuh orang di antaranya meninggal karena keracunan miras setelah pesta miras selama tujuh jam. Awalnya ada tiga korban meninggal karena keracunan miras sementara satu orang lagi meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit, disusul empat orang lagi pada hari-hari berikutnya.
Berpesta dari jam sembilan malam sampai jam empat pagi di malam Minggu, akhirnya mereka dilarikan ke rumah sakit pada hari Minggu dan Senin. Mereka datang dari beragam usia (20, 21, 22, 26, 40) bahkan 18 tahun yang mungkin baru secara legal diperbolehkan mengkonsumsi miras. Sang pemuda mengatakan ia mengkonsumsi 10 botol merek Big Bos dicampur 10 sachet minuman berenergi merek Kuku Bima yang diminum dengan sedotan dari plastik, dua kali lipat dari jumlah yang biasa mereka konsumsi. Pasca mengkonsumsi miras, tujuh orang pusing, mual dan muntah.
Korban lain akibat miras berusia 27 dan 31 tahun meninggal di RS Islam Cempaka Putih, Kemayoran, Jakarta Pusat. Berjumlah 10 orang meninggal, jumlah ini mungkin masih akan terus bertambah. Penyebabnya adalah minuman keras oplosan. Bayangkan betapa mudanya mereka yang meninggal dengan usia 20, 26, 32, 33, 35 dan 39.
Seperti rokok, miras dikonsumsi dalam beragam kondisi dan karena beragam faktor. Namun melalui beragam kejadian ini, mungkin pendapat kita pada pengaruh miras dapat sedikit berubah. Awalnya bila dampak miras diperbandingkan dengan rokok dan narkotika, mungkin akibat jangka panjangnya sangat minim. Kejadian ini seakan memindahkan persepsi masyarakat dari memandang efek miras hanya dari jangka panjang menjadi jangka pendek yaitu produk yang dapat MEMBUNUH.
Mengapa mereka mengkonsumsi miras? Seperti rokok, mungkin miras menjadi pembuktian gengsi mereka, hal menyenangkan bersama teman ataupun pelarian dalam keadaan frustasi. Apakah benar miras menjadi jawaban rasa frustasi masyarakat? Se-frustasi itukah masyarakat Indonesia sehingga memerlukan miras yang tidak biasa?
Pengaruh sementara miras akan wear-off setelah jangka waktu tertentu. Mungkin merasakan bahwa minuman keras dengan merek yang tersedia kurang memberikan manfaat, mereka terinspirasi untuk berkreasi dengan mencampurkannya dengan bahan-bahan lain dan menciptakan miras mereka sendiri, baik untuk konsumsi pribadi maupun diperjualbelikan.
Seperti halnya beragam permasalahan masyarakat yang lain, penanggulangannya dapat dilakukan hanya oleh semua pihak. Sebagian terletak pada pribadi masing-masing, apakah kita ingin orang-orang yang kita sayangi dan kita pedulikan melakukan dan mengalami hal yang sama? Sebagian lagi dapat dilakukan pemerintah seperti yang didengungkan tentang peraturan daerah.
Benarkah pemerintah tidak peka dengan peraturan miras ditunjukkan dengan tindakan Kemendagri mencabut beberapa perda miras yang telah diberlakukan di beberapa daerah? Ini adalah suatu tantangan yang perlu dibuktikan jawabannya oleh pemerintah yang dimaksudkan. Pemerintah daerah berhak membuat aturan hukum dalam lingkup daerahnya sendiri sebagaimana dijamin UU nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah pada pasal 14 memberikan kewajiban kepada Pemerintah Daerah untuk penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta penanggulangan masalah sosial.
Sumber referensi:
http://www.tribunnews.com/regional/2013/08/07/korban-tewas-karena-keracunan-miras-jadi-tujuh-orang
http://www.tribunnews.com/regional/2013/08/06/tujuh-jam-pesta-miras
http://www.tribunnews.com/metropolitan/2013/08/21/korban-tewas-akibat-miras-oplosan-jadi-10-orang
http://id.berita.yahoo.com/pemerintah-tidak-peka-terhadap-korban-jiwa-akibat-miras-014220648.html
Wakapolres Jakarta Utara, AKBP Jayadi, menunjukkan minuman keras hasil operasi cipta kondisi selama Ramadhan di halaman Mapolresto Jakarta Utara, Rabu (31/7/2013). Petugas menyita sebanyak 6.027 botol miras dan menahan 35 orang. Mereka melanggar Perda no 8 tahun 2007 tentang ketertiban umum
(Warta Kota/ Angga Bhagya Nugraha)
Tersiar kabar 20 orang terpaksa masuk RSUD Majalengka dan tujuh orang di antaranya meninggal karena keracunan miras setelah pesta miras selama tujuh jam. Awalnya ada tiga korban meninggal karena keracunan miras sementara satu orang lagi meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit, disusul empat orang lagi pada hari-hari berikutnya.
Berpesta dari jam sembilan malam sampai jam empat pagi di malam Minggu, akhirnya mereka dilarikan ke rumah sakit pada hari Minggu dan Senin. Mereka datang dari beragam usia (20, 21, 22, 26, 40) bahkan 18 tahun yang mungkin baru secara legal diperbolehkan mengkonsumsi miras. Sang pemuda mengatakan ia mengkonsumsi 10 botol merek Big Bos dicampur 10 sachet minuman berenergi merek Kuku Bima yang diminum dengan sedotan dari plastik, dua kali lipat dari jumlah yang biasa mereka konsumsi. Pasca mengkonsumsi miras, tujuh orang pusing, mual dan muntah.
Korban lain akibat miras berusia 27 dan 31 tahun meninggal di RS Islam Cempaka Putih, Kemayoran, Jakarta Pusat. Berjumlah 10 orang meninggal, jumlah ini mungkin masih akan terus bertambah. Penyebabnya adalah minuman keras oplosan. Bayangkan betapa mudanya mereka yang meninggal dengan usia 20, 26, 32, 33, 35 dan 39.
Seperti rokok, miras dikonsumsi dalam beragam kondisi dan karena beragam faktor. Namun melalui beragam kejadian ini, mungkin pendapat kita pada pengaruh miras dapat sedikit berubah. Awalnya bila dampak miras diperbandingkan dengan rokok dan narkotika, mungkin akibat jangka panjangnya sangat minim. Kejadian ini seakan memindahkan persepsi masyarakat dari memandang efek miras hanya dari jangka panjang menjadi jangka pendek yaitu produk yang dapat MEMBUNUH.
Mengapa mereka mengkonsumsi miras? Seperti rokok, mungkin miras menjadi pembuktian gengsi mereka, hal menyenangkan bersama teman ataupun pelarian dalam keadaan frustasi. Apakah benar miras menjadi jawaban rasa frustasi masyarakat? Se-frustasi itukah masyarakat Indonesia sehingga memerlukan miras yang tidak biasa?
Pengaruh sementara miras akan wear-off setelah jangka waktu tertentu. Mungkin merasakan bahwa minuman keras dengan merek yang tersedia kurang memberikan manfaat, mereka terinspirasi untuk berkreasi dengan mencampurkannya dengan bahan-bahan lain dan menciptakan miras mereka sendiri, baik untuk konsumsi pribadi maupun diperjualbelikan.
Seperti halnya beragam permasalahan masyarakat yang lain, penanggulangannya dapat dilakukan hanya oleh semua pihak. Sebagian terletak pada pribadi masing-masing, apakah kita ingin orang-orang yang kita sayangi dan kita pedulikan melakukan dan mengalami hal yang sama? Sebagian lagi dapat dilakukan pemerintah seperti yang didengungkan tentang peraturan daerah.
Benarkah pemerintah tidak peka dengan peraturan miras ditunjukkan dengan tindakan Kemendagri mencabut beberapa perda miras yang telah diberlakukan di beberapa daerah? Ini adalah suatu tantangan yang perlu dibuktikan jawabannya oleh pemerintah yang dimaksudkan. Pemerintah daerah berhak membuat aturan hukum dalam lingkup daerahnya sendiri sebagaimana dijamin UU nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah pada pasal 14 memberikan kewajiban kepada Pemerintah Daerah untuk penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta penanggulangan masalah sosial.
Sumber referensi:
http://www.tribunnews.com/regional/2013/08/07/korban-tewas-karena-keracunan-miras-jadi-tujuh-orang
http://www.tribunnews.com/regional/2013/08/06/tujuh-jam-pesta-miras
http://www.tribunnews.com/metropolitan/2013/08/21/korban-tewas-akibat-miras-oplosan-jadi-10-orang
http://id.berita.yahoo.com/pemerintah-tidak-peka-terhadap-korban-jiwa-akibat-miras-014220648.html
Label:
Enlightenment,
Thought of My Country
Senin, 19 Agustus 2013
Tindakan tehadap Pelanggaran Lalu Lintas
Kalau kita ditilang, kita pasti merasakan kesulitan-kesulitan yang berarti, seperti sejumlah uang untuk menebus STNK atau surat penting lain yang ditahan oleh pihak berwenang dan waktu yang tidak sebentar untuk menunggu nama kita dipanggil dalam persidangan. Dengan mengingat betapa tidak enaknya semua pengalaman itu (baik dari pengalaman pribadi maupun cerita orang yang beredar), saat kita secara sadar maupun tak sadar melanggar peraturan, dengan bersemangat kita justru menyodorkan beberapa lembar uang berwarna biru atau merah dan menyelipkannya pada bapak-bapak berpakaian rapi dengan nama yang tersulam pada bagian atas kantong bajunya.
Bukannya tidak pernah melakukannya, tapi seorang yang punya visi Indonesia yang lebih baik ini (maksudnya saya) mau berusaha untuk menghindari semua pengalaman ngga enak itu tapi bukan dengan memboroskan uang dan menyuburkan para penyandang jabatan "pemberantas kejahatan", namun dengan menghindari pelanggaran dari awalnya. Coba bayangkan betapa bahagianya kita bila bisa hidup tenang, bebas dari urusan hukum dan bisa menyimpan uang untuk berbelanja. Lebih dari semuanya itu, terbayang adanya rasa bangga dalam batin saat mengetahui dan mengakui bahwa saya bukan pelanggar aturan lalu lintas.
Beberapa pelanggaran yang dengan mudah dapat dilakukan masyarakat dan dianggap lumrah mencakup hal-hal berikut:
Bukannya tidak pernah melakukannya, tapi seorang yang punya visi Indonesia yang lebih baik ini (maksudnya saya) mau berusaha untuk menghindari semua pengalaman ngga enak itu tapi bukan dengan memboroskan uang dan menyuburkan para penyandang jabatan "pemberantas kejahatan", namun dengan menghindari pelanggaran dari awalnya. Coba bayangkan betapa bahagianya kita bila bisa hidup tenang, bebas dari urusan hukum dan bisa menyimpan uang untuk berbelanja. Lebih dari semuanya itu, terbayang adanya rasa bangga dalam batin saat mengetahui dan mengakui bahwa saya bukan pelanggar aturan lalu lintas.
Beberapa pelanggaran yang dengan mudah dapat dilakukan masyarakat dan dianggap lumrah mencakup hal-hal berikut:
- berkendara tanpa membawa SIM/ STNK dan KTP yang masih berlaku
- mengendarai motor tanpa menggunakan helm dan perlengkapan penjamin keselamatan lainnya
- tidak mengurus pajak kendaraan bermotor nya tepat waktu, sehingga plat kadaluwarsa
- menggunakan handphone saat berkendara
- melanggar lampu merah karna buru-buru
- berganti jalur atau berputar balik di tempat yang tidak semestinya
- tidak menyalakan lampu saat mengendarai motor
Tidak semuanya dapat dijelaskan dalam tulisan ini, tapi setidaknya itu adalah hal-hal yang sangat alami mudah dilanggar. Mungkin Indonesia punya harapan dengan penegakan hukum terkait peraturan lalu lintas. Berdasarkan artikel mengenai Operasi Ketupat Jaya 2013, jumlah pelanggaran meningkat dari tahun sebelumnya yaitu 57.574 menjadi 66.516 kendaraan. Sementara jumlah peneguran meningkat dari 19.928 menjadi 88.996, sebuah angka yang fantastis.
Beberapa faktor dapat mempengaruhi hal ini, misalnya jumlah aparat yang bertugas dan ketegasan metode penegakan hukum yang berbeda dari sebelumnya. Jumlah peneguran sendiri meningkat 4.5 kali lipat dari tahun 2012, bila hal ini dapat dijadikan tolak ukur pengukuran ketegasan tindakan pada pelanggaran peraturan lalu lintas, maka kita mungkin dapat berani berharap pada hukum dan peraturan negeri kita Indonesia.
Menyinggung faedah jalur khusus bagi Transjakarta, telah disampaikan sedikit bukti bahwa pelanggaran mesti ditindaklanjuti yaitu bahwa si "Anak Jenderal" tidak terbebas dari pencarian dan penegakan hukum. Sungguh memberi pencerahan bahwa jabatan dan kekuasaan tidak membeli hukum Indonesia. Setelah itu mungkin kita dapat berharap bahwa para pelanggar peraturan tidak dibebaskan begitu saja setelah mereka keluar dari jalur busway, tapi benar-benar mendapat pelajaran untuk menjadi bagian dari warga negara Indonesia yang pada hakikatnya tunduk pada hukum dan peraturan Indonesia.
Fungsi tekhnologi seperti CCTV hanya memudahkan pengawasan dan penyediaan bukti dalam penindaklanjutan, penegakan hukum dan pertauran kembali pada individu dan aparat yang memang bertugas melakukannya. Alangkah baiknya bila suatu pelanggaran memberikan pelajaran dan menjadikan si pelanggar jera serta tidak melakukannya lagi. Untuk mencapai visi itu, misi ini perlu dijalani terutama oleh sang penegak hukum yang menindaklanjuti setiap pelanggaran yang dilakukan, bahkan meski pelanggaran itu terjadi kemarin, selalu ada waktu bagi para aparat untuk menegakkan hukum, itu pendapat saya sebagai seorang warga yang mau mulai untuk taat pada peraturan dan menunjukkan integritas.
Source
http://id.berita.yahoo.com/operasi-ketupat-jaya-66-516-kendaraan-kena-tilang-031811441.html
http://id.berita.yahoo.com/blogs/newsroom-blog/mengembalikan-faedah-jalur-khusus-bagi-transjakarta-090215005.html
gambar: chitchat_polisi.jpg
Senin, 15 Juli 2013
Bayi dan Kemanusiaan di Negeri Bambu
Kata orang, bayi itu makhluk tak berdosa yang lahir tanpa cacat cela dan noda kesalahan, tapi sejujurnya kenyataan berikut mungkin hanya dialami oleh mereka yang pernah mengurus bayi secara intensif. Kenyataan bahwa bayi bisa jadi sangat menyebalkan, manusia kecil yang tidak dapat dimengerti keinginannya, namun justru menangis dan merengek ketika tidak mendapatkan keinginannya.
Penulis blog ini belum menjadi orang tua yang menimang bayinya sendiri, tapi pernah mengajar anak-anak termasuk kelas TK A dan B di sebuah tempat les Inggris di Jakarta Barat. Tak bisa dikatakan mengerti, tapi kurang lebih mengetahui dan berusaha memahami bagaimana anak-anak batita dan balita bisa sangat menyebalkan, bikin keki atau marah tapi juga bisa jadi sangat menggemaskan. Sumber keceriaan hidup dan penghiburan bahkan ketika mereka malaikat-malaikat ini belum memahaminya.
Seperti kisah berikut di mana seorang ibu melukai bayinya yang berusia 8 bulan dengan menusuknya di wajah hingga 90 kali. Pasti benak kita dipenuhi pertanyaan seperti perlukah usia ibu dipertanyakan untuk mengetahui kesiapan mental sang ibu? Atau di manakah peran sang ayah ketika hal ini terjadi? Mengapa seorang ibu tega melakukan hal tersebut pada anak yang lahir dari rahimnya? Menurut saya jawabannya sederhana, sang ibu belum memiliki kasih sayang seorang ibu sejati. Xiao Bao menggigit ketika disusui, itulah alasan kenapa sang ibu menusuknya lalu menaruhnya di depan rumah dengan bersimbah darah.
Meski tetangga sudah meminta pemerintah untuk mencabut hak asuh Xia Bao dari ibunya, tapi permintaan itu ditolak dengan alasan tak ada bukti bahwa ibu Xiao Bao mengalami kelainan jiwa yang bisa membahayakan nyawa anaknya. Mungkin hal ini benar seperti yang coba disampaikan Yahoo! melalui kutipan dari Telegraph tentang kenyataan ada 173 juta penduduk China yang mengalami gangguan mental tapi tak pernah mendapat penanganan secara profesional. Namun alasan tersebut tidak menutup kemungkinan bahwa alasan ini hanya sebuah selubung kenyataan bahwa China sangat padat penduduk dan kehilangan beberapa jiwa bukanlah masalah besar.
Kembali pada poin sebelumnya, kasih ibu adalah prasayarat utama seorang bayi dapat bertahan hidup dan berkembang dengan baik. Kasih ibu tersebut tidaklah secara serta merta muncul ketika seseorang menjadi ibu. Masih ingat cerita tentang bayi Negeri Bambu lainnya yang sempat menggemparkan seluruh dunia? Bayi yang mungkin bahkan belum membuka mata tersebut lancar terpelosok dalam saluran toilet umum dan perlu dilakukan penyelamatan dramatis yang tersiar ke seluruh dunia.
Semoga peristiwa-peristiwa yang terekspos ini dapat menjadi cermin bagi setiap mereka yang punya nurani, terlebih lagi penduduk Negeri Bambu agar mereka memiliki nilai kemanusiaan yang tinggi dan menjunjung hak hidup. Mata pengamat sosial memperhatikan negeri Panda dan perlakuan mereka terhadap sesama makhluk hidup ketika mereka melakukan perbaikan kepadatan penduduk.
Source (or to be read)
http://id.she.yahoo.com/seorang-bayi-ditusuk-90-kali-oleh-ibunya-111259556.html
http://id.berita.yahoo.com/bayi-cina-dibuang-diselamatkan-dari-pipa-toilet-090753726.html
http://video.sindonews.com/view/3223/drama-penyelamatan-bayi-cina-di-pipa-toilet
http://www.tempo.co/read/news/2013/05/29/118484155/Polisi-Periksa-Ibu-Pembuang-Bayi-di-Pipa-Toilet
Penulis blog ini belum menjadi orang tua yang menimang bayinya sendiri, tapi pernah mengajar anak-anak termasuk kelas TK A dan B di sebuah tempat les Inggris di Jakarta Barat. Tak bisa dikatakan mengerti, tapi kurang lebih mengetahui dan berusaha memahami bagaimana anak-anak batita dan balita bisa sangat menyebalkan, bikin keki atau marah tapi juga bisa jadi sangat menggemaskan. Sumber keceriaan hidup dan penghiburan bahkan ketika mereka malaikat-malaikat ini belum memahaminya.
Seperti kisah berikut di mana seorang ibu melukai bayinya yang berusia 8 bulan dengan menusuknya di wajah hingga 90 kali. Pasti benak kita dipenuhi pertanyaan seperti perlukah usia ibu dipertanyakan untuk mengetahui kesiapan mental sang ibu? Atau di manakah peran sang ayah ketika hal ini terjadi? Mengapa seorang ibu tega melakukan hal tersebut pada anak yang lahir dari rahimnya? Menurut saya jawabannya sederhana, sang ibu belum memiliki kasih sayang seorang ibu sejati. Xiao Bao menggigit ketika disusui, itulah alasan kenapa sang ibu menusuknya lalu menaruhnya di depan rumah dengan bersimbah darah.
Meski tetangga sudah meminta pemerintah untuk mencabut hak asuh Xia Bao dari ibunya, tapi permintaan itu ditolak dengan alasan tak ada bukti bahwa ibu Xiao Bao mengalami kelainan jiwa yang bisa membahayakan nyawa anaknya. Mungkin hal ini benar seperti yang coba disampaikan Yahoo! melalui kutipan dari Telegraph tentang kenyataan ada 173 juta penduduk China yang mengalami gangguan mental tapi tak pernah mendapat penanganan secara profesional. Namun alasan tersebut tidak menutup kemungkinan bahwa alasan ini hanya sebuah selubung kenyataan bahwa China sangat padat penduduk dan kehilangan beberapa jiwa bukanlah masalah besar.
Kembali pada poin sebelumnya, kasih ibu adalah prasayarat utama seorang bayi dapat bertahan hidup dan berkembang dengan baik. Kasih ibu tersebut tidaklah secara serta merta muncul ketika seseorang menjadi ibu. Masih ingat cerita tentang bayi Negeri Bambu lainnya yang sempat menggemparkan seluruh dunia? Bayi yang mungkin bahkan belum membuka mata tersebut lancar terpelosok dalam saluran toilet umum dan perlu dilakukan penyelamatan dramatis yang tersiar ke seluruh dunia.
Semoga peristiwa-peristiwa yang terekspos ini dapat menjadi cermin bagi setiap mereka yang punya nurani, terlebih lagi penduduk Negeri Bambu agar mereka memiliki nilai kemanusiaan yang tinggi dan menjunjung hak hidup. Mata pengamat sosial memperhatikan negeri Panda dan perlakuan mereka terhadap sesama makhluk hidup ketika mereka melakukan perbaikan kepadatan penduduk.
Source (or to be read)
http://id.she.yahoo.com/seorang-bayi-ditusuk-90-kali-oleh-ibunya-111259556.html
http://id.berita.yahoo.com/bayi-cina-dibuang-diselamatkan-dari-pipa-toilet-090753726.html
http://video.sindonews.com/view/3223/drama-penyelamatan-bayi-cina-di-pipa-toilet
http://www.tempo.co/read/news/2013/05/29/118484155/Polisi-Periksa-Ibu-Pembuang-Bayi-di-Pipa-Toilet
Jumat, 28 Juni 2013
Indonesia, Singapura dan Kebakaran Hutan
Siapa sih yang senang bila harus menghirup asap yang berbau apalagi buruk untuk kesehatan, jadi wajar bagi saya bila Singapura mengambil langkah kuratif bagi kebakaran hutan yang terjadi di provinsi Riau. Reaksi yang ditunjukkan oleh pemerintah Indonesia yang berwenang bahkan cukup mengagetkan bagi saya sebagai seorang warganya. Itupun dalam kenyataan Singapura mengambil tindakan dan berbicara pada Indonesia terlebih dahulu sebelum Malaysia yang memang juga kebagian asap dari Indonesia. Bayangkan bila Malaysia (yang dari dahulu dikenal "musuh" dan "saudara" sejati bangsa Indonesia), mungkin yang riuh bukan hanya pemerintah, tapi juga warga Indonesia yang notabene mengaku nasionalis sebagai pembenaran.
Kerugian yang ditanggung oleh negara-negara tersebut memang cukup perlu mendapat sorotan. Bayangkan betapa kecewanya masyarakat pecinta bola Indonesia ketika Manchester United yang disponsori operator telekomunikasi Hutchison-3 batal datang ke Indonesia setelah terjadi bom yang menyerang hotel ternama di Indonesia. Setelah kondisi darurat diberlakukan di dua wilayah Malaysia selatan, sebuah klub Inggris berbasis di Wales bernama Cardiff Citty batal mengunjung Kuala Lumpur, Malaysia untuk melakukan coaching clinic. Rencana kunjungan Malky Mackay, David Kerslake, Mark, Craig Bellamy, dan anggota tim lainnya terpaksa yang semula direncanakan selama enam hari ditunda sebagaimana diungkapkan Sri Vincent Tan, pemilik club. Malaysia baru saja kehilangan satu rencananya untuk mendorong jumlah investor dan pariwisata di Malaysia. Bahkan 200 sekolah di Malaysia ditutup sementara.
Singapura yang memiliki image baik sebagai negara yang sangat peduli kebersihan dan kesehatan juga terpaksa untuk sementara tak dapat berbangga dengan hal itu karena banyak dampak dari asap Indonesia bagi negara kecil, maju dan bertempo hidup cepat itu. Tingkat polusi udara di Singapura mencapai rekor tertinggi dalam sejarah di negara itu dan dapat mengancam keselamatan jiwa. Pemerintah Singapura mengeluarkan peringatan kesehatan setelah indeks standar polusi (PSI) mencapai 155 dan menjadi tingkat tertinggi sejak 1997.
Asap diklaim berbahaya dan mengganggu aktivitas bisnis di Singapura. Sejumlah pekerjaan konstruksi di Singapura terhambat, agensi iklan dan pemasaran meliburkan karyawannya yang kemudian disusul oleh Badan Pariwisata Singapura, Mindshare Social, Singapore Korean International School, Discovery Networks Asia-Pacific, Thomson Reuters, dan Lenovo Singapore. Layanan restoran cepat saji seperti McDonald, Popeye, Pizza Hut, KFC dan Pasta Mania ikut tutup bahkan militer menangguhkan latihan di luar ruangan. Singapura memperingatkan warganya untuk menghadiri aktivitas fisik di luar ruangan, terutama orang lanjut usia 65 tahun ke atas, perempuan hamil, pengidap penyakit kronis seperti berpenyakit jantung dan paru-paru sebagai warga yang rentan diminta tetap di dalam ruangan, bahkan anak-anak dihimbau untuk tidak bermain ke luar rumah. Badan Lingkungan Hidup atau National Environment Agency (NEA) menyatakan bahwa masker N95 yang biasa diperjualbelikan dan kini dipakai untuk mencegah asap terhirup ternyata tidak cocok untuk anak-anak. Masker biasa atau surgical mask tidak akan banyak membantu.
Bila kita berpikiran logis, maka wajar saja masalah yang mengakibatkan rakyatnya tidak dapat beraktifitas maksimal ingin segera ditanggulangi yang bila diungkapkan secara aktif menjadi "mendesak otoritas Indonesia untuk melakukan langkah segera untuk mengurangi kabut yang melintas batas." Bila kita bersikap lebih kritis, kita dapat menelaah lebih jauh beberapa faktor.
Pernyataan "Tidak ada negara atau korporasi memiliki hak untuk mencemari udara dengan mengorbankan kesehatan dan kesejahteraan Singapur" yang diungkapkan Menteri lingkungan hidup Singapura Dr Vibian Balakrishnan, perlu disetujui namun bagaimana pernyataan bahwa untuk waktu yang lama, kepentingan komersial Indonesia telah mengesampingkan masalah lingkungan hidup? Sementara pemerintah Indonesia berpendapat bahwa investor asal Singapura dan Malaysia juga ikut bertanggungjawab dalam kebakaran hutan ini, di mana teknik pembalakan dan pembakaran digunakan di lahan yang murah sebagai metode pembersihan bukan hanya oleh petani lokal, tapi juga karyawan perusahaan minyak sawit termasuk yang dimiliki pengusaha Singapura dan Malaysia, seperti diungkapkan Hadi Daryanto, seorang pejabat Kementerian Kehutanan Indonesia.
Masalah asap ini bahkan diibaratkan sebagai persoalan dalam keluarga oleh Menteri ESDM Indonesia, Jero Wacik. Ia meminta Singapura memahami filsafat hidup masyarakat Indonesia dan sebagai negara bertetangga, masalah ini diselesaikan dengan baik dan tidak "ribut pada dunia" demi mengingat bahwa selama ini Indonesia banyak menyumbang kebutuhan gas ke Singapura dan pendapatan yang terdongkrak signifikan oleh belanja dari turis asal Indonesia. Apakah hal ini bijak dilakukan di era komunikasi yang tak terbatas sekarang ini? Berita tak lagi lokal untuk segala lapisan masyarakat, hanya menunggu waktu yang tak lama sehingga Indonesia hanya salah satu "kampung" di global village bernama dunia. Sepertinya cara lobi per individu (negara) seperti ini tak lagi akan banyak berdampak, coba sekarang dibayangkan bila Malaysia telah terkena, atau akan adakah cara penanganan lain lagi bila negara lain di kawasan ASEAN terkena.
Selayaknya usaha preventif terhadap pembakaran hutan dilakukan oleh semua pihak mencakup pemerintah dan perusahaan yang memiliki koneksi terhadap penggunaan lahan. Seperti semua perubahan penting di dunia, perlu dimulai dengan kesadaran dan berlanjut dengan komitmen untuk mengadopsi serta menjalankan kebijakan layak sehingga masalah tidak hanya menjadi beban satu pihak saja. Perlu bukti nyata bahwa manusia adalah makhluk sosial yang tak dapat hidup tanpa orang lain dan perlu memikirkan keberadaan orang lain, bukankah sesederhana itu landasan bagi pemerintah, perusahaan dan semua lembaga terkait karena pada dasarnya semua individu adalah manusia?
Sebagai informasi, kabut asap terburuk pernah dialami kawasan Asia Tenggara pada tahun 1997 dan 1998 yang meliputi wilayah Malaysia, Singapura, Brunei dan selatan Filipina yang menyebabkan kerusakan lingkungan dan kerugian mencapai sekitar US$9,3 miliar. Jumlah wisatawan menurun tajam dan asap menyebabkan 20 juta orang sakit. Kabut asap juga menyebabkan sejumlah kecelakaan transportasi sebagai dampak rendahnya jarak pandang.
Berdasarkan data BPBP Riau, hampir seluruh provinsi Riau telah tercemar kabut asap dengan tingkat ketebalan bervariasi dan kondisi terburuk terjadi di kota Dumai, Kabupaten Bengkalis, Rokan Hilir dan Kabupaten Rokan Hulu. Perubahan arah angin justru mengakibatkan daerah Sumbar terkena asapnya dan mulai membaik karena hujan turun. Bukan berarti Indonesia diam berpangku tangan menghadapi kenyataan itu, bahkan sebelum terjadi hujan alamipun, Indonesia telah mengusahakan hujan buatan. Hujan buatan adalah satu dari tiga strategi dalam penanganan asap yang terdiri dari: pemadaman di udara dengan water bombing dengan helikopter, hujan menggunakan pesawat terbang serta sosialisasi dan penegakan hukum. Di samping itu, Indonesia memang perlu mewaspadai titik api yang tersebar di seluruh wilayah, karena beberapa area memang memiliki potensi kebakaran bahkan tanpa pembakaran hutan yang disengaja. Berdasarkan data Kementerian Kehutanan, daerah dengan titik api terbanyak ialah provinsi Riau, dengan 703 titik. Sedangkan di Kalimantan Barat, ada 50 titik api.
Reference
http://bola.viva.co.id/news/read/424008-gara-gara-kabut-asap--klub-premier-league-batal-ke-malaysia
http://bola.viva.co.id/news/read/423981-kabut-asap-mulai-serang-sumatera-barat
http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=292428:asap-indonesia-selimuti-singapura
http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=292619:singapura-protes-asap-sumatera
http://m.news.viva.co.id/news/read/423097-kabut-asap--singapura-larang-anak-anak-keluar-rumah
http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2013/06/130621_singapura_haze.shtml
http://forum.kompas.com/internasional/277967-kabut-asap-selimuti-singapura.html
http://www.tribunnews.com/2013/06/20/diselimuti-asap-singapura-minta-indonesia-segera-bertindak
http://international.okezone.com/read/2013/06/24/411/826956/soal-asap-singapura-ini-kata-wacik
http://www.lensaindonesia.com/2013/06/21/diselimuti-asap-perkantoran-singapura-libur.html
http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_indonesia/2013/06/130621_update_haze_bnpb.shtml
Kerugian yang ditanggung oleh negara-negara tersebut memang cukup perlu mendapat sorotan. Bayangkan betapa kecewanya masyarakat pecinta bola Indonesia ketika Manchester United yang disponsori operator telekomunikasi Hutchison-3 batal datang ke Indonesia setelah terjadi bom yang menyerang hotel ternama di Indonesia. Setelah kondisi darurat diberlakukan di dua wilayah Malaysia selatan, sebuah klub Inggris berbasis di Wales bernama Cardiff Citty batal mengunjung Kuala Lumpur, Malaysia untuk melakukan coaching clinic. Rencana kunjungan Malky Mackay, David Kerslake, Mark, Craig Bellamy, dan anggota tim lainnya terpaksa yang semula direncanakan selama enam hari ditunda sebagaimana diungkapkan Sri Vincent Tan, pemilik club. Malaysia baru saja kehilangan satu rencananya untuk mendorong jumlah investor dan pariwisata di Malaysia. Bahkan 200 sekolah di Malaysia ditutup sementara.
Singapura yang memiliki image baik sebagai negara yang sangat peduli kebersihan dan kesehatan juga terpaksa untuk sementara tak dapat berbangga dengan hal itu karena banyak dampak dari asap Indonesia bagi negara kecil, maju dan bertempo hidup cepat itu. Tingkat polusi udara di Singapura mencapai rekor tertinggi dalam sejarah di negara itu dan dapat mengancam keselamatan jiwa. Pemerintah Singapura mengeluarkan peringatan kesehatan setelah indeks standar polusi (PSI) mencapai 155 dan menjadi tingkat tertinggi sejak 1997.
Asap diklaim berbahaya dan mengganggu aktivitas bisnis di Singapura. Sejumlah pekerjaan konstruksi di Singapura terhambat, agensi iklan dan pemasaran meliburkan karyawannya yang kemudian disusul oleh Badan Pariwisata Singapura, Mindshare Social, Singapore Korean International School, Discovery Networks Asia-Pacific, Thomson Reuters, dan Lenovo Singapore. Layanan restoran cepat saji seperti McDonald, Popeye, Pizza Hut, KFC dan Pasta Mania ikut tutup bahkan militer menangguhkan latihan di luar ruangan. Singapura memperingatkan warganya untuk menghadiri aktivitas fisik di luar ruangan, terutama orang lanjut usia 65 tahun ke atas, perempuan hamil, pengidap penyakit kronis seperti berpenyakit jantung dan paru-paru sebagai warga yang rentan diminta tetap di dalam ruangan, bahkan anak-anak dihimbau untuk tidak bermain ke luar rumah. Badan Lingkungan Hidup atau National Environment Agency (NEA) menyatakan bahwa masker N95 yang biasa diperjualbelikan dan kini dipakai untuk mencegah asap terhirup ternyata tidak cocok untuk anak-anak. Masker biasa atau surgical mask tidak akan banyak membantu.
Bila kita berpikiran logis, maka wajar saja masalah yang mengakibatkan rakyatnya tidak dapat beraktifitas maksimal ingin segera ditanggulangi yang bila diungkapkan secara aktif menjadi "mendesak otoritas Indonesia untuk melakukan langkah segera untuk mengurangi kabut yang melintas batas." Bila kita bersikap lebih kritis, kita dapat menelaah lebih jauh beberapa faktor.
Pernyataan "Tidak ada negara atau korporasi memiliki hak untuk mencemari udara dengan mengorbankan kesehatan dan kesejahteraan Singapur" yang diungkapkan Menteri lingkungan hidup Singapura Dr Vibian Balakrishnan, perlu disetujui namun bagaimana pernyataan bahwa untuk waktu yang lama, kepentingan komersial Indonesia telah mengesampingkan masalah lingkungan hidup? Sementara pemerintah Indonesia berpendapat bahwa investor asal Singapura dan Malaysia juga ikut bertanggungjawab dalam kebakaran hutan ini, di mana teknik pembalakan dan pembakaran digunakan di lahan yang murah sebagai metode pembersihan bukan hanya oleh petani lokal, tapi juga karyawan perusahaan minyak sawit termasuk yang dimiliki pengusaha Singapura dan Malaysia, seperti diungkapkan Hadi Daryanto, seorang pejabat Kementerian Kehutanan Indonesia.
Masalah asap ini bahkan diibaratkan sebagai persoalan dalam keluarga oleh Menteri ESDM Indonesia, Jero Wacik. Ia meminta Singapura memahami filsafat hidup masyarakat Indonesia dan sebagai negara bertetangga, masalah ini diselesaikan dengan baik dan tidak "ribut pada dunia" demi mengingat bahwa selama ini Indonesia banyak menyumbang kebutuhan gas ke Singapura dan pendapatan yang terdongkrak signifikan oleh belanja dari turis asal Indonesia. Apakah hal ini bijak dilakukan di era komunikasi yang tak terbatas sekarang ini? Berita tak lagi lokal untuk segala lapisan masyarakat, hanya menunggu waktu yang tak lama sehingga Indonesia hanya salah satu "kampung" di global village bernama dunia. Sepertinya cara lobi per individu (negara) seperti ini tak lagi akan banyak berdampak, coba sekarang dibayangkan bila Malaysia telah terkena, atau akan adakah cara penanganan lain lagi bila negara lain di kawasan ASEAN terkena.
Selayaknya usaha preventif terhadap pembakaran hutan dilakukan oleh semua pihak mencakup pemerintah dan perusahaan yang memiliki koneksi terhadap penggunaan lahan. Seperti semua perubahan penting di dunia, perlu dimulai dengan kesadaran dan berlanjut dengan komitmen untuk mengadopsi serta menjalankan kebijakan layak sehingga masalah tidak hanya menjadi beban satu pihak saja. Perlu bukti nyata bahwa manusia adalah makhluk sosial yang tak dapat hidup tanpa orang lain dan perlu memikirkan keberadaan orang lain, bukankah sesederhana itu landasan bagi pemerintah, perusahaan dan semua lembaga terkait karena pada dasarnya semua individu adalah manusia?
Sebagai informasi, kabut asap terburuk pernah dialami kawasan Asia Tenggara pada tahun 1997 dan 1998 yang meliputi wilayah Malaysia, Singapura, Brunei dan selatan Filipina yang menyebabkan kerusakan lingkungan dan kerugian mencapai sekitar US$9,3 miliar. Jumlah wisatawan menurun tajam dan asap menyebabkan 20 juta orang sakit. Kabut asap juga menyebabkan sejumlah kecelakaan transportasi sebagai dampak rendahnya jarak pandang.
Berdasarkan data BPBP Riau, hampir seluruh provinsi Riau telah tercemar kabut asap dengan tingkat ketebalan bervariasi dan kondisi terburuk terjadi di kota Dumai, Kabupaten Bengkalis, Rokan Hilir dan Kabupaten Rokan Hulu. Perubahan arah angin justru mengakibatkan daerah Sumbar terkena asapnya dan mulai membaik karena hujan turun. Bukan berarti Indonesia diam berpangku tangan menghadapi kenyataan itu, bahkan sebelum terjadi hujan alamipun, Indonesia telah mengusahakan hujan buatan. Hujan buatan adalah satu dari tiga strategi dalam penanganan asap yang terdiri dari: pemadaman di udara dengan water bombing dengan helikopter, hujan menggunakan pesawat terbang serta sosialisasi dan penegakan hukum. Di samping itu, Indonesia memang perlu mewaspadai titik api yang tersebar di seluruh wilayah, karena beberapa area memang memiliki potensi kebakaran bahkan tanpa pembakaran hutan yang disengaja. Berdasarkan data Kementerian Kehutanan, daerah dengan titik api terbanyak ialah provinsi Riau, dengan 703 titik. Sedangkan di Kalimantan Barat, ada 50 titik api.
Reference
http://bola.viva.co.id/news/read/424008-gara-gara-kabut-asap--klub-premier-league-batal-ke-malaysia
http://bola.viva.co.id/news/read/423981-kabut-asap-mulai-serang-sumatera-barat
http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=292428:asap-indonesia-selimuti-singapura
http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=292619:singapura-protes-asap-sumatera
http://m.news.viva.co.id/news/read/423097-kabut-asap--singapura-larang-anak-anak-keluar-rumah
http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2013/06/130621_singapura_haze.shtml
http://forum.kompas.com/internasional/277967-kabut-asap-selimuti-singapura.html
http://www.tribunnews.com/2013/06/20/diselimuti-asap-singapura-minta-indonesia-segera-bertindak
http://international.okezone.com/read/2013/06/24/411/826956/soal-asap-singapura-ini-kata-wacik
http://www.lensaindonesia.com/2013/06/21/diselimuti-asap-perkantoran-singapura-libur.html
http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_indonesia/2013/06/130621_update_haze_bnpb.shtml
Jumat, 21 Juni 2013
Kecelakaan dan kesempatan
Sekitar dua hari lalu, seorang teman saya yang bernama lengkap Yoshita Putry Kimura yang memang berdarah Jepang dan lekat dipanggil Ochi mem-post thought nya melalui Path berlokasi di Ogaki. Seorang yang menurut saya punya potensi luar biasa, mengapa demikian? Karena dia tidak membuang kesempatan. Beginilah kurang lebih gaung pemikiran seseorang yang diperoleh dengan air mata, masa kelam dan berlalunya waktu.
"Pernah ngalamin saat-saat terpuruk ga? Sampe mau senyum aja susaaaaaaaah banget rasanya.. kalo gue pernah, sering malah dan semakin sering ngerasa seperti itu setelah kecelakaan 29 sep 2011 lalu. ga pernah terpikir, terbesit kalo gue bakal ngalamin kecelakaan hebat pagi itu. kejadiannya cepet banget, sampe gue ngerasa itu cuma kaya mimpi buruk. tapi ternyata itu bukan mimpi, itu kenyataan. kaki gue hancur terseret truk, tulang gue patah. mau nafas aja susah banget rasanya. mulai dari hari itu gue bener2 dicoba, rasa sakit, sedih, ga percaya semua jadi satu. awal sih semangat gue tinggi biar bisa cepet sembuh kaya dulu lagi. support dari keluarga, pacar, sahabat semuanya bikin gue yakin gue bakal cepet sembuh. tapi semakin lama gue di rumah sakit, moof gue hilang, semangat gue drop, dan selalu terlintas di pikiran "kenapa harus gue?"
udah hampir 2 taun dari kejadian itu, baaaaanyaaaaakkk banget gue belajar dr semenjak kejadian itu. belajar ikhlas, control emosi, menurut gue, gue salah satu org yg special. bisa ngerasain sakiiiittt yang luar biasa yg mungkin ga semua org bisa tahan. dengan keadaan gue yg skrg ud ga "sempurna" lg, gue masih bisa tetep ngejalanin hidup layaknya org normal. keluarga, temen2 yg tetep ada di samping gue tanpa ada yg pergi ninggalin gue krn "kekurangan" gue saat ini.
mikirin masalah ga sempurna, coba liat org lain di luar sana yg lebih sakit yg lbih parah dr gue aja masih bs semangat ngejalanin hidup. klo gue trs ngeluh rasanya malu. tapi, ga bohong sampe skrg rasanya buat iklas aja susaaaaahh bht. well, life must go on. everything's happen for a reason. kalo skrg gue ga paham knp kejadian ini bisa menimpa gue, gue yakin suatu hari gue akan ngerti. dan gue akan tetep menjadi org yg "special" dengan keadaan gue sekarang ini. dan pastinya, bersyukur dengan segala keadaan gue sekarang ini. masih bisa nikmatin hidup. gue ga akan sia2in kesempatan yg ud Allah kasih ke gue sampe detik ini. thanks God, i'm still alive"
dan ini komentar saya
"Ochi, saat kita bersama dan dirimu sesempurnanya jadi smakin berharga, ingat kaki itu masih kaki yg sama kita pake nari tap2an pake baju kotak2 scotland? yg pasti, jiwa ochi pasti justru makin sempurna lebih dari sebelum kecelakaan, remember how inspiring you can be, ketika ochi menerima applause di tengah ratusan alumni London School, gw merasa sangat terharu dan inspired :)"
Tulang kaki Ochi hancur dan dia sempat tinggal cukup lama di rumah sakit, baik di Jakarta maupun Jepang. Namun kecelakaan itu tidak membuat Ochi tidak menyelesaikan skripsinya yang memang dituntut saat itu. Karena itu, saya merasa standing applause pantas untuknya yang berada di kursi roda ketika menerima ijazah, dia tetap teman seangkatan kami. Dia tidak menyerah pada keadaan atau mengasihani diri sendiri. Kesempatan berkarya pun akan datang pada orang-orang dengan semangat sepertinya yang mau memotivasi diri sendiri dan tetap termotivasi. Menurut saya, dia punya network yang sangat baik bahkan bila dibandingkan dengan mereka yang normal (tidak pernah kecelakaan) atau yang kompeten dalam hal yang kami pelajari bersama.
Lalu dua hari setelah itu, hari saya menulis artikel ini, pagi tadi saya membaca tentang seorang mantan Marinir USA yang mengalami kecelakaan dan kehilangan kakinya saat terkena bom di Afghanistan. Jadi, kalau Ochi baca blog ini, I just wanna say "Gue bener-bener ngeliat yang lebih parah dan rasa salut gue sama lo tetep ngga berubah kok. Stay grateful and you are perfect."
Marinir ini juga bangkit dari keterpurukan setelah menjadi pecandu alkohol, sekarang Alex Minsky adalah model celana dalam. Kesempatan datang setelah keringatnya di tempat rehabilitasi diperhatikan oleh seorang fotografer yang tak dapat "mengabaikan potensinya." Dia pun memiliki media untuk menulis inspirasi bagi mereka yang cacat fisik dan tak lagi sempurna. Well, God has a plan for everyone, but...let's notice this quote.
Path Yoshita Putry Kimura (kalau ada yang add, tolong sampaikan pesan dari mulan)
http://id.omg.yahoo.com/blogs/blog-editor/mantan-marinir-as-pulang-perang-jadi-model-celana-dalam-101431241.html
"Pernah ngalamin saat-saat terpuruk ga? Sampe mau senyum aja susaaaaaaaah banget rasanya.. kalo gue pernah, sering malah dan semakin sering ngerasa seperti itu setelah kecelakaan 29 sep 2011 lalu. ga pernah terpikir, terbesit kalo gue bakal ngalamin kecelakaan hebat pagi itu. kejadiannya cepet banget, sampe gue ngerasa itu cuma kaya mimpi buruk. tapi ternyata itu bukan mimpi, itu kenyataan. kaki gue hancur terseret truk, tulang gue patah. mau nafas aja susah banget rasanya. mulai dari hari itu gue bener2 dicoba, rasa sakit, sedih, ga percaya semua jadi satu. awal sih semangat gue tinggi biar bisa cepet sembuh kaya dulu lagi. support dari keluarga, pacar, sahabat semuanya bikin gue yakin gue bakal cepet sembuh. tapi semakin lama gue di rumah sakit, moof gue hilang, semangat gue drop, dan selalu terlintas di pikiran "kenapa harus gue?"
udah hampir 2 taun dari kejadian itu, baaaaanyaaaaakkk banget gue belajar dr semenjak kejadian itu. belajar ikhlas, control emosi, menurut gue, gue salah satu org yg special. bisa ngerasain sakiiiittt yang luar biasa yg mungkin ga semua org bisa tahan. dengan keadaan gue yg skrg ud ga "sempurna" lg, gue masih bisa tetep ngejalanin hidup layaknya org normal. keluarga, temen2 yg tetep ada di samping gue tanpa ada yg pergi ninggalin gue krn "kekurangan" gue saat ini.
mikirin masalah ga sempurna, coba liat org lain di luar sana yg lebih sakit yg lbih parah dr gue aja masih bs semangat ngejalanin hidup. klo gue trs ngeluh rasanya malu. tapi, ga bohong sampe skrg rasanya buat iklas aja susaaaaahh bht. well, life must go on. everything's happen for a reason. kalo skrg gue ga paham knp kejadian ini bisa menimpa gue, gue yakin suatu hari gue akan ngerti. dan gue akan tetep menjadi org yg "special" dengan keadaan gue sekarang ini. dan pastinya, bersyukur dengan segala keadaan gue sekarang ini. masih bisa nikmatin hidup. gue ga akan sia2in kesempatan yg ud Allah kasih ke gue sampe detik ini. thanks God, i'm still alive"
dan ini komentar saya
"Ochi, saat kita bersama dan dirimu sesempurnanya jadi smakin berharga, ingat kaki itu masih kaki yg sama kita pake nari tap2an pake baju kotak2 scotland? yg pasti, jiwa ochi pasti justru makin sempurna lebih dari sebelum kecelakaan, remember how inspiring you can be, ketika ochi menerima applause di tengah ratusan alumni London School, gw merasa sangat terharu dan inspired :)"
Tulang kaki Ochi hancur dan dia sempat tinggal cukup lama di rumah sakit, baik di Jakarta maupun Jepang. Namun kecelakaan itu tidak membuat Ochi tidak menyelesaikan skripsinya yang memang dituntut saat itu. Karena itu, saya merasa standing applause pantas untuknya yang berada di kursi roda ketika menerima ijazah, dia tetap teman seangkatan kami. Dia tidak menyerah pada keadaan atau mengasihani diri sendiri. Kesempatan berkarya pun akan datang pada orang-orang dengan semangat sepertinya yang mau memotivasi diri sendiri dan tetap termotivasi. Menurut saya, dia punya network yang sangat baik bahkan bila dibandingkan dengan mereka yang normal (tidak pernah kecelakaan) atau yang kompeten dalam hal yang kami pelajari bersama.
Lalu dua hari setelah itu, hari saya menulis artikel ini, pagi tadi saya membaca tentang seorang mantan Marinir USA yang mengalami kecelakaan dan kehilangan kakinya saat terkena bom di Afghanistan. Jadi, kalau Ochi baca blog ini, I just wanna say "Gue bener-bener ngeliat yang lebih parah dan rasa salut gue sama lo tetep ngga berubah kok. Stay grateful and you are perfect."
Marinir ini juga bangkit dari keterpurukan setelah menjadi pecandu alkohol, sekarang Alex Minsky adalah model celana dalam. Kesempatan datang setelah keringatnya di tempat rehabilitasi diperhatikan oleh seorang fotografer yang tak dapat "mengabaikan potensinya." Dia pun memiliki media untuk menulis inspirasi bagi mereka yang cacat fisik dan tak lagi sempurna. Well, God has a plan for everyone, but...let's notice this quote.
It does not matter how many times you get knocked down, but how many times you get up - Vince LombardiSource
Path Yoshita Putry Kimura (kalau ada yang add, tolong sampaikan pesan dari mulan)
http://id.omg.yahoo.com/blogs/blog-editor/mantan-marinir-as-pulang-perang-jadi-model-celana-dalam-101431241.html
Selasa, 18 Juni 2013
Indonesia dan regulasi rokok
Satu lagi peraturan pemerintah terkait dengan benda penggerogot kesehatan manusia yaitu rokok. Permenkes No 28 tahun 2013 akan membatasi iklan, promosi dan sponsorship rokok. Peraturan ini diperlukan untuk membatasi ruang gerak penjualan rokok di tanah air. Kehilangan pasar Amerika yang tadinya adalah negara Marlboro, Indonesia dan negara berkembang lain adalah sasaran empuk bagi banyak produsen rokok tingkat dunia.
Banyak tempat publik di Amerika adalah wilayah bebas rokok dan segala macam iklannya. Rokok benar-benar hanya dijual pada mereka yang berusia 18 tahun ke atas. Harga rokok pun tergolong mahal. Usaha pemerintah baik pusat maupun daerah untuk meningkatkan kesehatan masyarakat ini berbuah hasil dan jumlah anak di bawah umur yang merokok menurun drastis. Bahkan jumlah perokok secara umum menurun hingga 50% dalam delapan tahun.
Perubahan negara Marlboro menjadi negara di mana para perokok merasa malu memberi harapan pada kita untuk merasa yakin bahwa ketergantungan pada rokok dapat ditanggulangi, bahwa jutaan paru-paru dan jantung di Indonesia seharusnya bisa berfungsi lebih lama dan lebih baik dari sebelumnya. Memang perlu tindakan untuk membebaskan masa depan penerus bangsa dari jerat rokok dan tidak selalu diterima dengan baik, apalagi Indonesia adalah negara demokratis dengan rakyat yang gemar berkomentar. Namun bukan berarti gerakan penyelamatan bangsa harus berhenti atau pemerintah hanya berdiam karena devisa negara sangat mengharapkan sumbangan industri rokok.
Pemerintah dapat berlaku lebih proaktif dan preventif terhadap permasalahan negara, terutama terkait rokok. Pembunuh masa depan masyarakat Indonesia dan sebenarnya pembunuh yang dapat dicegah. Pencegahan ini perlu dilakukan segera agar dampaknya dapat terlihat dalam hitungan tahun dan bukannya dasawarsa. Bayangkan jumlah anak Indonesia yang lahir setiap harinya dan mereka terancam merokok di usia SMP hingga nafas terakhir yang dihembuskan. Mereka tidak menyadari fakta sesungguhnya bahwa hal yang mereka pikir terlihat keren justru membunuh kemampuan mereka berpikir, dan terutama bernafas. Sementara itu adalah sebuah ironi melihat fakta bahwa beberapa merek produk rokok bahkan telah memberikan pendidikan dan membina bibit terbaik bangsa ini.
90 persen remaja berusia 13-15 tahun terkena paparan iklan rokok terutama dari televisi, demikian data Tobacco Free Initiative (TFI-WHO). Dampak dari iklan, promosi dan sponsorship rokok juga terlihat dari kecenderungan remaja usia 15-19 tahun untuk merokok yang semakin besar. Menurut data dari Kementerian Kesehatan pada 2010, kecenderungan merokok usia remaja meningkat 3 kali lipat menjadi 43,3 persen. hasil Riskesdas 20120 juga menunjukkan persentase anak yang mulai merokok pada 10-14 tahun menjadi 17,5 persen. Menurut seorang anak muda tingkat SMA, rokok punya iklan yang keren, fun, tidak berbahaya, terutama yang bernuansa Indonesia. Akankah kita biarkan Indonesia dan medianya terjajah oleh rokok?
Menjadi pertanyaan apakah seluruh perturan baru ini akan diterapkan oleh semua pihak terkait dengan keteguhan? Pembatasan iklan akan dilakukan di seluruh media cetak maupun elektronik. Unutuk telebisi, penayangan iklannya dibatasi hanya pukul 21.30 sampai lima pagi. Sedangkan untuk media teknologi informasi, aksesnya hanya untuk usia di atas 18 tahun. Pembatasan untuk sponsorship dari perusahaan rokok juga berlaku untuk semua kegiatan, baik yang bersifat pendidikan, kesenian, olahra, maupun kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Pembatasan iklan rokok secara umum sebenarnya sudah diatur dalam PP 109/2012. Pada peraturan ini dalam bungkus rokok harus mencantumkan peringatan kesehatan dalam bentuk gambar dan tulisan, minimal 10% dari total durasi iklan atau 15% dari total luas iklan. Iklan tidak boleh menampilkan wujud rokok, mencantumkan nama produk sebagai rokok, menyarankan rokok, menggunakan kalimat menyesatkan, menampilkan anak, remaja, wanita hamil, atau tokoh kartun. Iklan rokok harus mencantumkan 18+ sebagai usia yang pantas untuk merokok. Iklan ruang (billborad) luasnya tidak boleh melebihi 72 meter persegi. Iklan tidak boleh ditempatkan di Kawasan Tanpa Rokok (KTR) atau jalan protokol. Papan iklan harus diletakkan sejajar bahu jalan dan tidak boleh melintang. Untuk kegiatan promosi dilarang membagikan rokok gratis apalagi untuk remaja. Tidak boleh menggunakan simbol produk pada kegiatan perserorangan atau lembaga.
Peraturan bertambah tapi di mana evaluasi terhadap peraturan yang sudah diterbitkan? Sejauh mana penerapannya di lapangan? Kalau memang billboard tidak boleh ditempatkan di jalan protokol, mengapa setiap 100 meter kota-kota di Indonesia tidak dapat dilalui tanpa lambang suatu merek rokok? Di mana indera penglihatan pemerintah saat melalui jalan-jalan layang dan jalan bebas hambatan di kota Jakarta? Lambang-lambang merek rokok tidak hanya menjamur di billboard, spanduk, baliho, dan beragam media, bahkan yang "unofficial" seperti papan nama toko dan warung-warung kaki lima pun sudah di-branding.
Ini mungkin terjadi karena mereka telah mengantisipasi langkah pemerintah bila ada peraturan baru terkait rokok. Pemerintah yang adalah wakil masyarakat seharusnya berpikir dan bertindak lebih maju daripada mereka. Seperti yang diungkapkan menteri kesehatan, Nafsiah Mboi, yang tidak mau berperang dengan industri rokok, namun yakin bahwa hak masyarakat untuk sehat pasti menang. Peningkatan peraturan ini perlu dilihat sebagai langkah awal dan bukannya langkah akhir untuk Indonesia yang lebih baik.
Reference
http://health.kompas.com/read/2013/05/31/13533692/90.Persen.Remaja.Terpapar.Iklan.Rokok
http://health.kompas.com/read/2013/05/31/15332953/Begini.Aturan.Iklan.Rokok
Banyak tempat publik di Amerika adalah wilayah bebas rokok dan segala macam iklannya. Rokok benar-benar hanya dijual pada mereka yang berusia 18 tahun ke atas. Harga rokok pun tergolong mahal. Usaha pemerintah baik pusat maupun daerah untuk meningkatkan kesehatan masyarakat ini berbuah hasil dan jumlah anak di bawah umur yang merokok menurun drastis. Bahkan jumlah perokok secara umum menurun hingga 50% dalam delapan tahun.
Perubahan negara Marlboro menjadi negara di mana para perokok merasa malu memberi harapan pada kita untuk merasa yakin bahwa ketergantungan pada rokok dapat ditanggulangi, bahwa jutaan paru-paru dan jantung di Indonesia seharusnya bisa berfungsi lebih lama dan lebih baik dari sebelumnya. Memang perlu tindakan untuk membebaskan masa depan penerus bangsa dari jerat rokok dan tidak selalu diterima dengan baik, apalagi Indonesia adalah negara demokratis dengan rakyat yang gemar berkomentar. Namun bukan berarti gerakan penyelamatan bangsa harus berhenti atau pemerintah hanya berdiam karena devisa negara sangat mengharapkan sumbangan industri rokok.
Pemerintah dapat berlaku lebih proaktif dan preventif terhadap permasalahan negara, terutama terkait rokok. Pembunuh masa depan masyarakat Indonesia dan sebenarnya pembunuh yang dapat dicegah. Pencegahan ini perlu dilakukan segera agar dampaknya dapat terlihat dalam hitungan tahun dan bukannya dasawarsa. Bayangkan jumlah anak Indonesia yang lahir setiap harinya dan mereka terancam merokok di usia SMP hingga nafas terakhir yang dihembuskan. Mereka tidak menyadari fakta sesungguhnya bahwa hal yang mereka pikir terlihat keren justru membunuh kemampuan mereka berpikir, dan terutama bernafas. Sementara itu adalah sebuah ironi melihat fakta bahwa beberapa merek produk rokok bahkan telah memberikan pendidikan dan membina bibit terbaik bangsa ini.
90 persen remaja berusia 13-15 tahun terkena paparan iklan rokok terutama dari televisi, demikian data Tobacco Free Initiative (TFI-WHO). Dampak dari iklan, promosi dan sponsorship rokok juga terlihat dari kecenderungan remaja usia 15-19 tahun untuk merokok yang semakin besar. Menurut data dari Kementerian Kesehatan pada 2010, kecenderungan merokok usia remaja meningkat 3 kali lipat menjadi 43,3 persen. hasil Riskesdas 20120 juga menunjukkan persentase anak yang mulai merokok pada 10-14 tahun menjadi 17,5 persen. Menurut seorang anak muda tingkat SMA, rokok punya iklan yang keren, fun, tidak berbahaya, terutama yang bernuansa Indonesia. Akankah kita biarkan Indonesia dan medianya terjajah oleh rokok?
Menjadi pertanyaan apakah seluruh perturan baru ini akan diterapkan oleh semua pihak terkait dengan keteguhan? Pembatasan iklan akan dilakukan di seluruh media cetak maupun elektronik. Unutuk telebisi, penayangan iklannya dibatasi hanya pukul 21.30 sampai lima pagi. Sedangkan untuk media teknologi informasi, aksesnya hanya untuk usia di atas 18 tahun. Pembatasan untuk sponsorship dari perusahaan rokok juga berlaku untuk semua kegiatan, baik yang bersifat pendidikan, kesenian, olahra, maupun kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Pembatasan iklan rokok secara umum sebenarnya sudah diatur dalam PP 109/2012. Pada peraturan ini dalam bungkus rokok harus mencantumkan peringatan kesehatan dalam bentuk gambar dan tulisan, minimal 10% dari total durasi iklan atau 15% dari total luas iklan. Iklan tidak boleh menampilkan wujud rokok, mencantumkan nama produk sebagai rokok, menyarankan rokok, menggunakan kalimat menyesatkan, menampilkan anak, remaja, wanita hamil, atau tokoh kartun. Iklan rokok harus mencantumkan 18+ sebagai usia yang pantas untuk merokok. Iklan ruang (billborad) luasnya tidak boleh melebihi 72 meter persegi. Iklan tidak boleh ditempatkan di Kawasan Tanpa Rokok (KTR) atau jalan protokol. Papan iklan harus diletakkan sejajar bahu jalan dan tidak boleh melintang. Untuk kegiatan promosi dilarang membagikan rokok gratis apalagi untuk remaja. Tidak boleh menggunakan simbol produk pada kegiatan perserorangan atau lembaga.
Peraturan bertambah tapi di mana evaluasi terhadap peraturan yang sudah diterbitkan? Sejauh mana penerapannya di lapangan? Kalau memang billboard tidak boleh ditempatkan di jalan protokol, mengapa setiap 100 meter kota-kota di Indonesia tidak dapat dilalui tanpa lambang suatu merek rokok? Di mana indera penglihatan pemerintah saat melalui jalan-jalan layang dan jalan bebas hambatan di kota Jakarta? Lambang-lambang merek rokok tidak hanya menjamur di billboard, spanduk, baliho, dan beragam media, bahkan yang "unofficial" seperti papan nama toko dan warung-warung kaki lima pun sudah di-branding.
Reference
http://health.kompas.com/read/2013/05/31/13533692/90.Persen.Remaja.Terpapar.Iklan.Rokok
http://health.kompas.com/read/2013/05/31/15332953/Begini.Aturan.Iklan.Rokok
Indonesia dan rokok murah
Siapa yang tidak kenal dengan produk yang namanya rokok? Kakek nenek, bapak ibu, remaja, anak-anak, bahkan bayi di Indonesia mengetahui tembakau yang dibungkus apik ini. Tahukah anda bayi perokok terkenal seantero dunia? Aldi Rizal, bayi berkulit gelap berusia 2 tahun yang merokok hingga 40 batang per hari dengan disaksikan keuda orang tuanya.
Bukan hanya mengetahui rokok, setiap orang pun punya kebebasan membeli rokok sama seperti semua orang dari segala golongan umur bebas membeli tiket nonton meski berbeda dengan penggolongan usia yang dianjurkan, hanya saja LEBIH BEBAS. Harga rokok Indonesia bukan lagi terjangkau tapi sangat murah, bahkan LEBIH MURAH dari permen, bayangkan Rp 250 per batang. Mungkin mereka yang ingin berhenti merokok dan menghilangkan rasa asam di mulut akan berpikir ulang dan ulang untuk membeli rokok atau permen. Tingginya keterjangkauan mengakibatkan pertumbuhan konsumsi rokok di Indonesia dari 251 milliar di tahun 2009 menjadi 302 miliar di tahun 2012.
Investor Amerika Warren Buffet pernah menjelaskan bahwa rokok adalah produk yang sempurna, dapat dibuat dengan 1 sen dan dijual dengan harga 1 dollar, yang terutama adalah rokok mengakibatkan kecanduan. Sekarang kita mengerti kenapa para pemain industri rokok menentang hati nuraninya dan justru berjuang menjual racun bernama nikotin pada seluruh rakyat dunia. Karena kekayaan mereka didapat dengan membakar paru-paru dan menghabiskan jatah hidup orang-orang yang semestinya sehat hingga waktu yang lama.
Rokok adalah bom waktu yang dapat membunuh dengan waktu yang ditetapkan untuk berbeda pada setiap orang. Semestinya remaja perokok melihat bapak tua renta atau mereka yang kanker paru-paru meminta supaya iklan rokok ditiadakan, karena hidup tidak lagi bisa maksimal setelah ada tumor dalam paru-paru, jantung dan bagian tubuh mereka, ketika merokok tak lagi nikmat karena setiap detik diisi dengan rasa sakit ataupun penyesalan.
Video: http://www.youtube.com/watch?v=mgk1MIHSnT4&sns=em
http://regional.kompas.com/read/2013/06/11/03450330/Tinggikan.Cukai.untuk.Tekan.Konsumsi.Rokok
Jumat, 26 April 2013
Redefining beauty
Have you seen the new Dove Real Beauty campaign ad? I watched it
for the first time today and spent a tear just after I told my colleague about
that new "great" ad by Dove. I was just simply happy when I read an
article with this starting sentence "I (reluctantly) admit it: I am one of
the many women who teared up watching the Dove Real Beauty campaign’s 'Beauty
Sketches' video."
But the ad doesn't only reap tears and admirations. Criticism
always colors even the most wonderful thing in the world. Some blabbering about
"un-feminist", "sexist", "toxic" ad and
"profit-oriented" company abusing female insecurities. Is it
really that "underneath the Dove's campaign is the reinforcement of the
same old messages about how beauty is the most important asset for woman to
have?" and are there really people who think "I'd just rather people
weren't hoodwinked by the messages out there, which are getting more cunning as
we wise up?"
The ad is conveying a message encouraging women to fight the
enemy of our natural beauty, self-doubt and hatred. This three minute advert is
telling about an FBI trained forensic artist (Gil Zamora) sketching faces of
some women whom he cannot see and the process of face sketches comparison
between the description given by oneself and how others view her.
Self-description results in some caricature-not so very nice sketches while
strangers descriptions result in a more human and realistic sketches. It's
because when we self-describe ourselves, we tend to focus heavily on our flaws
and just be overwhelmed with it, a distorted self image.
I am a 23 and few
months old woman who like many (at least I speak for Indonesian women) other
around my age, have not reached full satisfaction of my face and body with all
the imperfections. Don't you agree that for decades and generations, we women
have been underestimated by something that supposed to make us appreciate
ourself more? (the word "beauty"). We spend time running an errand to
be 'beautiful' instead of reaching our maximum potential, sometimes we even
feel desperate when this pursuit of 'beauty' standard doen't work. "The
concept of feeling beautiful is emotional for women because it consumes our
lives: it impacts the way we exist in the world, the way we spend our time, how
we interact with others, how (and if) we lead, how we conduct our relationships
and chose our partners." It's an issue of a gender, an inescapable burden
one cannot express but can always complaint on.
"Women are constantly bombarded with images of impossible
beauty. By 17, the average woman has received over 250,000 commercial
messages through the media. Three out of four American teenage girls feel
depressed, guilty and shameful after spending three minutes leafing through a
fashion magazine — a magazine that probably features fashion models who, on
average, weigh 23% less than the average American woman. These effects are
visceral: 65% of women and girls report disordered eating behaviors, 53% of 13-
year-old girls are unhappy with their bodies (a number that increases to 78% by
age 17). But this isn’t just a teenage phenomenon: 42% of first to third-grade
girls want to be thinner and 81% of ten year-olds are afraid of
getting fat." Those super skinny catwalk ladies, beauty products
advertisement wailing at us and bringing promises. Heels, boobs, branded
clothings and perfect skin are actually different than being glamorous and
elegant in essence.
Dove is a company, yes absolutely, aiming at profit, of course.
Dove’s global sales rose to above $2 billion in the last decade, roughly the
same amount of time the Campaign for Real Beauty has existed. Isn't that what's
within every single soul of us either as an individual or an organization? we
are all trying to search for a relief of our longing desire and needs, be it
happiness from money or others. So we all cover it up with those flowery words
stated as vision and mission. What makes us all
different is the REASON behind. However you say it, the impact is what matters,
said my lecturer Sania Makki, once. It contributes (warmth, at least) to me and
wider society, and that's much more important.
I am currently a strategic planner of a respective brand,
marketing and communication agency based in West Jakarta. I understand clearly
how Dove as a brand is putting an effort on becoming a trusted brand that
cares. They search the market and decide The Real Beauty will be a perfect
campaign touching every woman's heart. The campaign and ad of Real Beauty
bring a breakthrough for the business, indirectly demanding people to
reconsider the standard of advertising and how to reach the woman market.
Unlike what you think, not all the viewers are as wise as us, many pre teens
and adolescences are touched and the message of the campaign is all that
matters. It's stamped and may stay for the whole life (or maybe just for a
temporary moment), but who knows that it's saving people's lives out there,
they who are on the brink of desperation and willing to commit a suicide
because of "beauty" standard and environment's pressure.
"The Dove Campaign for Real Beauty should serve as a clear
message to body image activists: rhetoric about negative ads isn’t enough. We
have to focus on the deeper economic sources that perpetuate (and profit from)
negative body image. Women-friendly ads don’t eliminate our body hate: our body
hate is predicated on a deep structural system of misogyny, based on the
economic interests of companies still mired in a patriarchal society. A
benevolent sketch artist does little to ameliorate that."
I don't know about the ad, but for me the message along the
campaign is just a call sincere human soul longing for an appreciation and
affection. It's empowering, positive life-changing, uplifting and inspiring
message. It is not saying "you must be beautiful", but be grateful
and content, in consequence, be happy and confident. Be happy with
yourself and your life. The negative sides are also you and not as bad as
you think. That one scene showing a woman holding tears, touched by the question
"are you happy with the you else see?" is attempting to shout
"Don't concern too much on the beauty already defined." we do not
deserve that kind of pressure to look like a 'made-up' beauty acknowledged by
fashion magazine. In a professional view, it is important to criticize the
campaign for it to be better or only based on those we have already known (How
does Dove do it?).
I'm totally agree that all women are beautiful, really. It's
an ad of a marketing campaign, an inspiration, a new standard for advertisement
(at least campaign and beauty products ad) and I agree with the idea
"gamechanger." I have always had this question in mind "who
will defeat Dove's real beauty campaign" since the first campaign was
launched. Now I realize the answer is Dove itself. The record was made to be
broken again. It's wonderful to imagine what defeats "you are beautiful
the way you are" is "you are more beautiful than what you
think".
Source:
http://www.independent.co.uk/voices/comment/its-an-ad-but-doves-real-beauty-campaign-is-a-gamechanger-8580753.html
http://www.policymic.com/articles/37333/dove-beauty-campaign-not-enough-to-combat-body-image-issues
http://nbclatino.com/2013/04/22/forensic-sketch-artist-reveals-how-the-viral-dove-beauty-ad-campaign-got-made/
Sabtu, 13 April 2013
Memilih pom bensin dan mengisi bensin yang benar
Di antara para pembaca
pengendara kendaraan bermotor yang sudah lama mengarungi dunia permotoran (kalau ada dunia yang namanya permotoran), pasti
pernah mengalami perasaan kalau isi bensin di pom bensin yang satu dengan yang
lain beda. Nah berikut ada tips untuk memilih pom bensin dan mengisi bensin
yang benar.
1. Untuk Anda yang di Jakarta, lebih baik isi di pom bensin
pertamina kode 31 atau (angka keduanya 1)
Tiap pom bensin memiliki kode depan
masing-masing. Dari mana Anda bisa mengetahuinya?
Pernah memperhatikan plang
nama besar saat menuju ke SPBU? Di wilayah Jakarta dan sekitarnya tertera huruf
31.XXXXX atau 34.XXXXX. itu bukan kode buntut. Huruf awal pertama menandakan
kode wilayah. Sedang angka kedua mengandung arti kepemilikan. Kepala 3
berarti SPBU berdomisili di Jakarta Jawa Barat, Banten dan sekitarnya. Digit
kedua, jika angka 1 berarti kepemilikan Pertamina sendiri. Sedangkan angka 4
berarti kepemilikan swasta atau dealer, jadi yang penting angka keduanya 1
tidak masalah berapapun angka pertamanya karena itu kode wilayah. Untuk
informasi, sebenarnya ada tiga kategori SPBU. Pertama COCO alias corporate
owner corporate operate, CODO yakni corporate owner dealer operate. Terakhir
DODO, dealer owner dealer operate. Ini berdasar pada situs spbu.pertamina.com
Karena dikendalikan oleh
Pertamina, maka kualitas SPBU model COCO dan CODO diyakini lebih baik dibanding
DODO. Tanpa bermaksud menyamaratakan, di sisi bisnis bisa dimengerti, karena
ingin cepat balik modal, pengusaha jadi berlaku curang. kalau boleh
menyarankan, lebih baik isi bensin di SPBU yang milik Pertamina (angka keduanya
1) karena quality control-nya cukup bagus. Beredar kabar juga dari
supir taksi dan orang-orang yang telah pengalaman ngecek pas ngisi bensin
katanya yang kode 31 (angka keduanya 1) takarannya sesuai sedangkan yang 34
agak berbeda meskipun punya tanda "PASTI PAS".
Menurut banyak
orang juga kode pertamina 31 (angka keduanya 1) ternyata paling baik (kualitas
bensin) dibanding dengan yang kode 34.
Cara membuktikan: Coba bagi Anda
yang menggunakan mobil atau motor matic, pastinya akan terasa tarikan pada
kendaraan. Jika mengisi bensin di Pertamina dengan tanda kode 31 (angka
keduanya 1) akan terasa tarikan lebih kencang dan tidak terlalu kotor dibanding
dengan diisi di pom dengan tanda kode lainnya. Coba Anda bandingkan jumlah
mobil/ motor yang ngisi bensin di pom bensin tersebut. Pom bensin kode 31
(angka keduanya 1) pasti lebih ramai dibandingkan dengan yang kode 34. Coba
Anda isi 1 Liter bensin dipPom bensin 31 (angka keduanya 1) dan pom bensin 34,
lalu bandingkan dari sisi kualitas (mesin lebih enak) maupun kuantitasnya (yang
mana yang lebih cepat habis). Cobaa Anda tanya pada supir angkot atau
supir taksi di mana pom bensin yang bagus, pasti sebagian besar mereka jawab di
pom bensin 31 (angka keduanya 1) karena mereka juga banyak isi di pom bensin
31, tapi tidak berarti semua pom bensin kode 34 berbuat curang.
2. Tiap isi bensin,
perhatikan apakah tuas handle ditekan dan minta kepada petugasnya
tuas handle selang jangan ditekan tapi dilepas aja waktu sedang
melakukan pengisian.
Pernah nggak sewaktu Anda isi bensin,
tuas handle ditekan-tekan begitu sama petugasnya. Mungkin kita tidak
sadar karna kelihatan seperti sedang bersantai saja, tapi memang ada yang
berlaku seperti itu dengan modus tertentu, kenapa begitu? Karena banyak oknum
yang ‘nakal’ memainkan takaran bensin dengan cara seperti itu sehingga jumlah
bensin yang dialirkan ke kendaraan lebih sedikit dari yang seharusnya. Petugas
dan pom seperti ini harus ditindak dengan ketegasan pribadi kita, lebih baik
menegur petugasnya demi hak bagian kita dan perbaikan kualitas petugas
juga.
3. Isilah bensin waktu hari masih pagi ketika temperatur tanah
masih dingin
Ingat bahwa semua SPBU mempunyai tanki penyimpanan di bawah tanah.
Semakin dingin tanahnya, maka semakin padat atau kental bahan bakarnya. Jika
temperatur mulai panas atau hangat, maka bahan bakarnya akan
mengembang. Jadi jika membeli bahan bakar pada siang hari atau petang
hari, sebenarnya bahan bakar yang diisikan ke dalam tanki kendaraan Anda jelas
lebih sedikit dibanding jumlah liter yang Anda beli di amlam hari sesuai
semestinya. Dalam bisnis perminyakan, gravity yang spesifik dan
temperatur bensin, diesel dan bahan bakar pesawat jet, ethanol dan produk
minyak lainnya punya peranan penting. Kenaikan 1 derajat merupakan hal yang sangat
berpengaruh dalam bisnis ini, tetapi SPBU tidak memberikan Anda ganti rugi atau
kompensasi karena temperature.
4. Isi bensin saat tanki kendaraan anda
masih setengah penuh.
Alasannya adalah semakin banyak bahan bakar yang ada di
tanki kendaraan, maka semakin sedikit udara yang ada di bagian tanki yang
kosong. Bensin menguap lebih cepat dari pada yang bisa kita bayangkan. Dalam
bisnis perminyakan biasanya tanki penyimpanan bensin mempunyai apa yang kita
sebut atap yang mengapung (floating roof) yang berfungsi sebagai clearance
zero antara bensin dan atmosfer sehingga penguapannya bisa
dikurangi.,tetapi hal itu tidak terdapat di SPBU.
5. Jangan isi bensin jika
ada truk bahan bakar sedang mengisi tanki penyimpanan
Hampir pasti bensin atau
solar akan teraduk saat bahan bakar dipompakan dari truck ke tanki
penyimpanan SPBU dan kemungkinan akan ada kotoran di dasar tanki penyimpanan
yang teraduk naik dan ikut masuk ke tanki kendaraan Anda.
Bagaimanapun keputusan isi
bensin tetap ada di tangan para pengguna kendaraan bermotor, lebih baik isi di
pom bensin terdekat jika memang kendaraan sudah menunjukkan perlu bensin (untuk
jarak yang ditempuh) daripada mendorong motor atau kesulitan membeli bensin
dengan jerigen untuk dituang ke mobil. Setuju?
Artikel bertajuk serupa
sudah di-posting di beberapa sumber, sedangkan untuk yang di atas adalah
artikel dengan beberapa perubahan terkait pendapat dan struktur bahasa dari
http://forum.detik.com/ini-dia-tips-memilih-pom-bensin-yang-baik-t523376.html